topi usang itu bau tengik pasar pagi
ah ... kurasa dia telah menahannya bertahun-tahun lamanya
angkat beban
sebelum matahari bangun dan tertidur kembali
peluhnya bertabrakan dengan desahnya
sendal jepit swallow menguliti jari-jari kakinya
kaki lecet terseok-seok
tenggorokan berdahak kodok
matahari terus saja mengejeknya
apalagi hujan ia terus asik menangis
sang kala menyedot detik hidupnya
membunuh pelangi dengan bengis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar