Sabtu, 08 Januari 2011

Pelangi Terakhir

topi usang itu bau tengik pasar pagi
ah ... kurasa dia telah menahannya bertahun-tahun lamanya
angkat beban
sebelum matahari bangun dan tertidur kembali

peluhnya bertabrakan dengan desahnya
sendal jepit swallow menguliti jari-jari kakinya
kaki lecet terseok-seok
tenggorokan berdahak kodok

matahari terus saja mengejeknya
apalagi hujan ia terus asik menangis

sang kala menyedot detik hidupnya
membunuh pelangi dengan bengis 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar